Makna Hidup Anak Korban Broken Home dari Perspektif Logo Konseling

Jacob Daan Engel

Abstract


Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis makna hidup anak korban broken home usia 12-18 tahun dari perspektif logo konseling di Galala-Hative Kecil Ambon. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi anak-anak korban broken home. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan observasi lapangan. Anak korban broken home memahami makna hidup sebagai suatu keburukan, kehancuran, kesendirian, kebebasan, kenikmatan, ketidakpercayaan diri dan ketidakbermaknaan. Menyikapi temuan tersebut, logo konseling membantu anak korban broken home mengembangkan kesadaran diri, penerimaan diri, ketegasan diri, tujuan hidup, tanggung jawab diri, integritas diri dan makna hidup. Dengan itu, logo konseling memberdayakan anak korban broken home dapat memperoleh pemaknaan hidup dibalik keterpurukan hidupnya melalui: 1) nilai-nilai sikap sebagai sumber kekuatan menyikapi kondisi dan masalah yang dialami anak korban broken home; 2) tanggung jawab yang berhubungan dengan pengendalian dan pengembangan diri anak korban broken home; 3) transendensi diri untuk melakukan transformasi nilai dan modifikasi sikap; 4) kompetensi dan integritas diri untuk mengeksplor nilai-nilai sikap; dan 5) kesadaran untuk menemukan makna dan tujuan hidupnya. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk meninjau efektivitas model logo konseling terutama untuk kalangan anak korban broken home.


Keywords


makna hidup, anak broken home

Full Text:

PDF

References


Bartley, Mel. 2012. Children Suffer Effects of Divorce. Education Journal, Issue 145

(hlm. 5).

Bastaman, H.D. 2007. Logoterapi: Psikologi untuk Menemukan Makna Hidup dan Meraih Hidup Bermakna. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Beavers, WR. (1982). Healthy, midrange and Severely Dysfunctional Families, in Sholevar, Pirooz G & Schwoeri, Linda D (Eds). 2003. Text Book of Family and Couples Therapy. Washington DC: American Psychiatric Publishing.

Cooley, Frank L. (1987. Mimbar dan Takhta: Hubungan Lembaga-lembaga Keagamaan dan

Pemerintahan di Maluku Tengah, diterjemahkan oleh Tim Satya Karya (Jakarta:

Pustaka Sinar Harapan, 1987).

Creswell, W.J. 2008. Research Design: Qualitative & Quantitative Approach. London: SAGE Publications.

Dictionary of Psychology. 2007. Washington, DC: APA (American Psychological

Association).

Engel, Jacob D. 2014a. Model Logo Konseling Untuk Memperbaiki Low Spiritual

Self-Esteem. Yogyakarta: Kanisius.

Engel, Jacob D. 2014b. Nilai Dasar Logo Konseling. Yogyakarta: Kanisius.

Erol, R.Y & Ulrich, O. 2011. Self-Esteem Development From Age 14 to 30 Years: A Longitudinal Study. Journal of Personality and Social Psychology, Vol. 101, No.3, (hlm. 607-619). University of Basel.

Esping. 2010. International Case Study of Graduate School as Logotherapy for an Ph.D Student Studying in United States. International Journal of Existential Psychology and Psychotherapy, Vol. 3, No. 2. College of Education, Texas Christian University.

Jibeen, Tahira. 2014. From Home to Shelter Home. Canadian Journal of Behavioural Science, Vol. 46 Issue 4, (hlm. 475-484).

Joshi, S & Srivastava. 2009. Self-Esteem Achievement of Adolescents. Journal of the Indian Academy of Applied Psychology, Vol. 35, Special Issue, (hlm. 33-39). Banaras Hindu University, Varanasi.

Julom, A.M & de Guzman, R. 2013. The Effectiveness of Logotherapy Program in Alleviating The Sense of Meaninglessness of Paralyzed In-Patiens. International Journal of Psychology & Psychological Therapy, Vol. 13, No. 3, (hlm. 357-371).University of Santo Tomas, Philipines.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008).

Kang, Kyung-Ah., Im, J. I., Kim, H. S., Kim, S. J., Song, M. K., & Sim, S. 2009. “The effect of logotherapy on the suffering, finding meaning, and spiritual well-being of adolescents with terminal cancer.” Journal of Korean Academy of Child Health Nursing, 15(2), (hlm. 136-144).

Mondor, Colleen. 2013. “With or Without You.” Academic Search Complete, Vol. 109 Issue 12, (hlm. 10-12).

Nazir, Moh. 2009. M etode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Putiray, Friliany. (2014) “Studi Etis Kristiani Terhadap Pemahaman Pasangan Nikah Married

By Accident Tentang Kekudusan Pernikahan.” (Skripsi Universitas Kristen Satya

Wacana,).

Samson, June. (2005). “Gereja di Tengah Konflik: Studi dan Kritik Sosial Terhadap Sikap dan Peran GPM Dalam Konflik Maluku.” (Tesis Universitas Kristen Satya Wacana, 2005).

Sholevar, Pirooz G & Schwoeri, Linda D (Eds). 2003. Text Book of Family and Couples Therapy. Washington DC: American Psychiatric Publishing.

Sugiyono. 2012. Quantitative Research Methods, Qualitative and R & D. Bandung:

Alfabeta.

Tate, K. A., Williams, C., & Harden, D. 2013. Finding purpose in pain: Using logotherapy as a method for addressing survivor guilt in first-generation college students. Journal of College Counseling, 16 (1), (hlm. 79-92).

Tjandrarini, Kristiana. (2004). Bimbingan Konseling Keluarga (Salatiga: Widya Sari Press).


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 PAX HUMANA



ISSN Cetak : 2337-3512 || ISSN Online : 2548-3021

Tim OJS Pax Humana 2016


Google Scholar


Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.

Lisensi Creative Commons