Simbol Budaya Bugis-Makassar dalam Film Uang Panai

hadawiah - hadawiah, citra riyanti sugino

Abstract


   Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui symbol budaya Bugis-Makassar dalam film Uang panai. Dengan menggunakan metode peneltian kualitatif deskriptif didapatkan hasil bahwa Simbol budaya bugis-makassar dalam film uang pannai terdiri dari 4 simbol yang menjadi pokok utama yaitu: Simbol Konstitutif, dimana simbol ini terlihat dari kepercayaan masyarakat mengenai Mahar pernikahan atau uang panai. Adapun Simbol Kognitif yang terlihat dari pengetahuan masyarakat mengenai pertemuan antara 2 keluarga sebelum pernikahan atau dalam budaya bugis-makassar dikenal dengan istilah ma’manu-manu dan bahasa/dialeg yang digunakan masyarakat bugis-makassar adalah bahasa bugis-makassar. Selanjutnya Simbol Evaluatif dilihat dari penilaian moral mengenai masyarakat yang memegang adat istiadat yang diwariskan secara turun temurun dikenal dengan istilah “siri” atau rasa malu. dan yang terakhir Simbol Ekspresif, dimana simbol ini dilihat dari pengungkapan perasaan manusia melalui karya seni mengenai kawin lari yang diceritakan pada film uang panai.


Keywords


komunikasi

Full Text:

PDF

References


Achmad, Abu dan Nabuko Cholid. 2012. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana.

Baksin, Askurifai. 2003. Membuat Film Indi Itu Gampang. Bandung: Katarsis.

Berger dan Luckman Thomas. 1990. Tafsiran Sosial Atas Kenyataan Risalah Tentang Sosiologi Pengetahuan. Jakarta: LP3ES.

Depdiknas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, teori dan filsafat komunikasi. Bandung : Citra Aditya Bakti

Effendy, Uchjana Onong. 2004. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Handayani, Tuty. 2013. Apotik Hidup. Jakarta: Padi.

Hartaji, D.A. 2012. Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa Yang Berkuliah Dengan Jurusan Pilihan Orang Tua. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.

Herusatoto, Budiono. 2001. Simbolisme Dalam Budaya Jawa. Yogyakarta: Hanindita.

Koentjaraningrat. 2004. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Liliweri, Alo. 2009. Makna Budaya Dalam Komunikasi Antarbudaya.Yogyakarta: LKiS Printing Cemerlang.

Majid Abd, Rayudaswati Budi. 2013. Pedoman Penulisan Proposal Dan Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muslim Indonesia. Yohyakarta: Leutika Book.

Mulyana, Dedi. 2001. Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Perlas, Cristian. 2006. Manusia Bugis Terjemahan Abdullah Rahman, Abu Hasriadi, Nuhady Sirimorok. Jakarta: Nalar & Forum Jakarta-Paris.

Rakhmat, Jalaluddin. 2004. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Robbins Stephen P. 2002. Perilaku Organisasi, Jakarta : Salemba Empat Hal 284

Robbins, Stephen P. 2003. Perilaku Organisasi. Jilid 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Slamento. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Soeprapto, Tommy. 2006. Pengantar Teori Komunikasi Cet I. Yogyakarta: Media Presindo.

Taylor, Shelly E. 2009. Psikologi Sosial Edisi Kedua Belas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Turner. 2008. Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi Jakarta: Salemba Humanika.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 PAX HUMANA

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

ISSN Cetak : 2337-3512 || ISSN Online : 2548-3021

Tim OJS Pax Humana 2016


Google Scholar


Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.

Lisensi Creative Commons